Rabu, 20 Juli 2011

Sekolah Kedinasan Kita

Mencermati keberadaan sekolah-sekolah kedinasan, seperti IPDN, Pelayaran, Sekolah Negeri atau sekolah-sekolah lainnya yang notabene dibiayai oleh uang negara, tidaklah teramat pantas jika sampai detik sekarang ini hanya melahirkan manusia-manusia setengah robot tidak berkualitas, premanisme menjadi bagian wajib pendidikan dan pembelajaran . . . dan sangat sungguh ironis . . . dari sekian ribu tenaga pendidik . . . . baru 1(satu) biji manusia yang sadar . . . yaitu . . . sdr. INU KENCANA. . . . . . . bagaimana yang lainnya . . . . . sungguh tragis . . . hancurlah bangsaku, . . . hancurlah negeriku.. . . . tiap tahun telah lahir ribuan generasi baru preman yang siap terjun di dunia ketatanegaraan kita. . .

Jumat, 01 Juli 2011

Komunitas Pemantau Guru dan Pendidikan

Oh, nasib negaraku yang semakin semrawut, . . . akankah ini segera berakhir ? ? ? ? , . . . dunia pendidikan makin jauh dari harapan . . . dan telah melenceng jauh dari cita-cita kemerdekaan . . . semuanya serba materialistik . . . nilai-nilai kehidupan hanya diukur dengan . . . . uang . . . uang . . . 
Sumber Daya Manusia adalah bagian terpenting dari keberlangsungan sebuah negara. Oleh karena itu wajib dikelola dengan sebaik-baiknya.
Lembaga pendidikan sebagai institusi yang dipercaya oleh masyarakat untuk mengelolanya amatlah pantas untuk memdapat perhatian penuh bagi siapa-siapa  saja  yang peduli , tidak terkecuali oleh masyarakat awam sekalipun.
 Karena lembaga pendidikan, apapun namanya itu (tk, sd, perguruan tinggi, pesantren, bimbel dll) , selalu fokus terhadap yang namanya peningkatan kualitas SDM . . .  maka tidaklah berlebihan jika kita berfikir bahwa lembaga pendidikan adalah merupakan ujung tombak maju dan mundurnya kualitas SDM. terkhusus SDM Indonesia.  
Mengamati dan mencermati kondisi negara saat ini yang semakin semrawut, perlu kiranya kita coba untuk mengurai benang kusut pangkal persoalannya, yaitu . . .  dimulai dari dunia pendidikan. yang telah memproduksi dan menghasilkan manusia indonesia, dimana hasil produk-produknya  hingga kini membentuk dan mewarnai kehidupan masyarakat dan ketatanegaraan.
Jika pendidikan itu baik , maka sudah dapat dipastikan negara juga ikut baik karena produk-produk yang dihasilkan oleh lembaga-lembaga pendidikan tersebut adalah manusia-manusia baik, demikian juga sebaliknya, jika pendidikan itu buruk maka sudah dapat dipastikan negara juga semakin semrawut karena pendidikan juga menghasilkan manusia-manusia buruk yang berdampak pada ketatanegaraan yang bertambah buruk.
Harapan kami dengan adanya Komunitas Pemantau Guru dan Pendidikan adalah mencoba untuk tahu dan lebih memastikan tentang keberadaan dunia pendidikan kita : apakah sudah benar pada jalurnya atau malah melenceng keluar jalur. yang pasti melihat fakta sekarang bahwa negara semakin semrawut, sudah tidak dapat dipungkiri bahwa dunia pendidikan kita memang benar-benar telah salah, keliru dan harus sesegera mungkin dibenahi